PEKANBARU

Turun Tipis, TBS Kelapa Sawit Jadi Rp2.797 per Kg

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 22 September 2021 - 11:59 WIB

Turun Tipis, TBS Kelapa Sawit Jadi Rp2.797 per Kg
Ilustrasi (INTERNET)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit periode 22-28 September 2021 mengalami penurunan pada setiap kelompok umur. Jumlah penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp17,08 per kilogram (kg) dari harga Pekanbaru lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu pekan ke depan turun menjadi Rp2.797,78 per kilogram.

Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli mengatakan, penurunan harga ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal turunnya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan dan penurunan harga jual CPO dan harga kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.


"Untuk harga jual CPO, PT PTPN V mengalami kenaikan harga sebesar Rp17,10 per kilogram, PT Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp168,68 per kilogram, PT Astra Agro Lestari mengalami kenaikan harga sebesar Rp58,00 per kilogram, PT Asian Agri mengalami kenaikan harga sebesar Rp41,46 per kilogram, PT Citra Riau Sarana mengalami kenaikan harga sebesar Rp18,80 per kilogram dari harga pekan lalu," katanya.

Sedangkan untuk harga jual kernel, PT Astra Agro Lestari mengalami penurunan harga sebesar Rp18,18 per kilogram, PT Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp38,00 per kilogram, PT Citra Riau Sarana mengalami kenaikan harga sebesar Rp41,09 per kilogram dari harga pekan lalu.

"Sementara dari faktor eksternal, Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) melemah sepanjang pekan ini, melibas reli yang tercipta sepekan sebelumnya, jelang berakhirnya moratorium pembukaan lahan sawit di Indonesia," ujarnya.

Setelah libur sehari sebelumnya karena hari besar Malaysia, harga kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Oktober 2021 di Bursa Malaysia Derivatif Exchange langsung anjlok 3,9 persen ke 4.518 ringgit Malaysia per ton atau drop 182 ringgit pada Jumat (19/9).(sol)

"Koreksi tersebut memperparah penurunan selama sepekan, sehingga secara akumulatif harga komoditas ekspor utama Indonesia dan Malaysia ini anjlok 1,2 persen. Koreksi mingguan tersebut melibas reli yang terbentuk sepekan lalu sebesar 0,5 persen," jelasnya.(sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook